Perut manusia mempunyai HAK untuk diisi dengan makanan supaya prosesmetabolisme dalam tubuh seorang insan tetap berjalab dan terjaganya kelangsungan hidupnya.Namun apa jadinya bila kebutuhan akan perut dikalahkan dengan sepotong acara Hiburan yang pada dasarnya tidaklah mengenyangkan dan hanya membawa kenikmatan sementara[itupun hanya beberapa orang dari sejumlah orang yang ada].Yang dimaksud disini adalah kebutuhan hidup yang merupakan kebutuhan pokok manusia terkalahkan dengan sebuah konser musik yang Tidak Jelas/pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sekunder yang mengalahkan kebutuhuan primer manusia hidup.
Kita ambil contoh saja sebuah konser musik yang didatangkandari luar negeri Pastilah langsung diserbu untuk bisa menontonnya dengan alsan sebagai penggemar,meningkatkan prestige,zaman anak muda sekarang disebut Gaul/ghaul/anti kamseupay.,berbagai macam alasana dengan mengesampingkan keadaan disekitarnya.sebagai contoh:mereka rela merokoh kocek ratusan bahkan jutaan hanay untuk menonton orang(penyanyi),tapi sangatlah KIKIR bila untuk mengeluarkan utnuk beramal/sekedar bersodakoh paling kecilRp.500,-/gopek berattttttttnya minta ampun,ckckckckc...sungguh ironis sekali bukankah kita mengenal budaya timur yang luhur yang saling mencintai,tolong menolong,dan saling welas asih.
Contoh lain yang mencolok adalah budaya pemebelian Prangkat elektronik yang nilai konsumtif semakain tinggi ,mereka rela antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan gadget yang mereka impikan untuk apa???? sedang disisi lain orang-orang mengantri untuk mendaptkan air,jatah beras,bahkan barang kebutuhan pokok lainnya yang menyangkut kehipuna mereka ,sungguh ironis memang bila dala Globalisasi ini nilai-nilai kemanusiaan telah terkalahkan dengan nilai Prestige semata.
Mungkin juga sudah matinya hati nurani para pemimpin/kholifah yang ada sekarang ini sehingga jerit dan tangisan pilu kaum bawah didengar seperti nyanyian "lagu sendu "yang mungkin akan hilang dengan sendirinya seperti hilangnya hati nurani mereka.mereka dengan santainya tanpa beban salah selalu memamerkan harta yang mereka miliki sebagai barang "show only" sedangkan rakyat mereka menjerit menahan lapar karena harta yang dimiliki hanya nyawa yang ada dalam raga.
Dan mungkin masih banyak lai contoh-contoh yang lain yang mungkin menimbulakan tanda tanya yang besar??
kemanakah budaya luhur yang kita miliki pergi,kemanakah rasa sosial yang telah tertanam dari dulu apakah sudah tergerus dengan perkembangan zaman menuju era globalisasi[atau mungkin globalisasi moral sedang terjadi?]
Akankah keadaan ini terjadi terus menerus sehingga akan tercipta sebuah jurang pemisah antara kaum atas dan bawah yang mungkin jurang ini tidak bertepi/berdasar??
Semakin beraneka ragam masalah yang ada hanya akan menghadirkan berbagai gejolak dalam kehidupan masyarakat,sehingga ada sebuah opini "yang kaya makin kaya yang miskin makin terjepit".
Mungkin sebagai pungkasan tulisan ini ,semoga dalam masa kedepan lebih baik lagi dengan ditandai kembalinya kesadaran untuk semua orang bahwa kita sebagai makhluk yang berbudi dan berakal senantiasa harus bisa membedakan yang baik dan burk,yang halal dan yang haram,yang sesuai dengan budaya timur dengan bbudaya barat.Keutuhan semua lapisan masyarakat dari semua lapisan akan mengikis jurang pemisah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam nyepam dosa tau!!!,mari jadikan bloger indonesia lebih baik!