Dengan NIP kita berserah diri

  kebutuhan hidup didunia ini jikalau dituruti tidaklah mungkin bisa tercukupi semuanya.Istilah kata kita minum air laut semakin diminum semakin kita merasa haus , demikian juga keinginan dunia/ ubu dunia smakin kita kejar/dipenuhi semakin kita tidak akan bisa untuk mencukupinya.

  Keinginan yang terlalu banyak dalam dunia ini hanya bisa dibataai oleh umur dan hasrat "cukup" dalam diri sendiri karena hanya dgn menekankan dan menanamkan rasa cukup dalam diri maka keinginan dalam dunia ini akan terasa cukup dalam menjalani hidup dunia ini.

  Dan bila kita telaah hidup didunia hanya sebatas umur jagung sebentar datang dan pergi tanpa kita sadari klo dalam pepatah jawa berbunyi " urip mung mampir ngombe". Jadi hanya sesaat kita hidup disunia ini tanpa kita sadari nyawa kita sudah siap diambil malaikat maut jika sudah begitu kita akan lari kemana??.

  Nrimo ing pandum salah satu cara untuk menikmati sgala karunia ILLAHI dan untuk menimbulkan rasa cukup dalm hati sehingga rasa" nggrangsang" dalam diri bisa diminimalisir dikemudian hari.Kebutuhan yang tidak hakiki akan kah kita gadai dengan kenikmatan yang hakiki yang insya alloh akan kelak kita nikmati kelak?hanya karena kiya terbujuk nafsu sesaat?? maka alangkah sangat disayangkan bila prinsip NIP kita tinggalkan dalam menjalani sisa hidup di dunia ini.