Sekarang ini setiap perkataan dan perbuatan yang kita lakukan hendaknya kita pikir dengan seksama karena mungkin secara langsung ataupun tidak perkataan dan perbuatan yang kita lakukan bisa menyinggun perasaan orang lain maka sudah seharunya kita meminta maaf kepada yang bersangkutan,tapi apakah hanya dengan minta maaf kita bisa bebas dari tuntutan rasa bersalah??
Tentu jawaban dari pertanyaan diatas tidaklah perlu saya jawab hanya diri sendirilah yang sudah tentu tahu jawaban tersebut apalagi bila nurani kita peka maka saya rasa semua pertanyaan tersebut sudah pastilah terjawab.Mengucapkan kata "maaf" haruslah dibarengi dengan perbuataan yang hendak kita lakukan sehingga ketika kita mengucap maaf tentu kita sadar konsekuensi akan tindakan tersebut bahwasanya kita tidak akan mengulang bahkan menginggalkan kesalahan yang kita lakukan.Tapi dizaman sekarang ini kata maaf hanya digunakan hiasaan dalam obrolah sehari-hari sedangkan perwujudan dati kata maaf jauh dari kenyataan ,sebagai contoh momen idul fitri yang baru saja kita lewati banyaklah orang saling mengucap "mohon maaf lahir batin" tapi dalam kenyataannya baru pagi berucap maaf sorenya sudah saling musuhan atau bahkan sampai adu fisik.
Harusnya kata maaf sangatlah sakral dalam penerapannya karena kata tersebut berasal dari rasa penyesalan yang telah berbuat salah kepada orang lain dan bersumber dari nurani paling dalam hati tiap individu,sehingga maaf bukan hanya sebuah isapan jempol belaka atau kasarnya maaf yang tidak tulus ibaratnya sebagai pemanis dalam obrolan .Banyak yang dengan mudahnya mengucapkan kata maaf tapi dengan mudahnya mengulangi kesalahan yang sama bukankah orang2 seperti itu termasuk orang bodoh,slopok,wagwug dan "ooneng" ,bukankah ada pepatah orang bodoh lah yang yang tercebur 2 kali dalam melakukan kesalahan?
Harusnya kita lebih mawas diri dan intropeksi dalam hubungan keseharian kita jangan sampai kita berbuat salah tidak menyadari tapi orang lain berbuat salah kita umbar dimana-mana bukankah tidak enak bila kita disamakan/ dikatakan "gajah didepan mata tidak terlihat sedangkan semut diseberang lautan terlihat",dan janganlah kita dengan mudah mnegucap kata maaf sedangkan tidak dibarengi dengan kelakuan yang mendukung sama saja kita mengucap kata maaf yang sia-sia alias "MAAF CAP GODRIL",maaf yang hanya manis dibibir tapi tidak ada bukti nyata dari kata maaf tersebut.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam nyepam dosa tau!!!,mari jadikan bloger indonesia lebih baik!