Sakit kepala dan migrain seringkali terjadi pada orang-orang yang kelelahan setelah seharian beraktivitas atau telat makan. Untuk mengatasinya, sebagian orang akan meminum obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas di apotek. Tapi bukannya sembuh, 1 dari 50 orang justru menderita sakit kepala yang berkepanjangan dan susah disembuhkan gara-gara mengonsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan.
Risiko tertingginya berlaku bagi pengguna obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen atau paracetamol yang biasa mengonsumsi obat itu sedikitnya satu kali dalam sehari untuk mengobati sakit kepala ataupun gangguan lain seperti nyeri sendi. National Institute for Health and Clinical Experience (NICE) Inggris menyatakan bahwa mengonsumsi terlalu banyak pil pereda nyeri membuat otak menjadi lebih sensitif terhadap rasa nyeri sehingga penderita pun jadi lebih rentan terhadap sakit kepala. Bahkan banyak penderita yang akhirnya terjebak dalam 'lingkaran setan' karena ketika sakit kepalanya kambuh, mereka pun meminum lebih banyak obat pereda nyeri, tapi ujung-ujungnya sakitnya malah semakin parah. Kondisi ini terjadi pada sekitar 10 juta orang di Inggris. Menanggapi kondisi ini, Profesor Martin Underwood, seorang dokter umum yang juga peneliti dari Warwick Medical School berkomentar, "Obat-obatan pereda nyeri ini sebenarnya efektif untuk mengatasi berbagai jenis sakit kepala.
Kendati begitu jika obat-obatan ini diminum lebih dari 10-15 hari dalam sebulan maka sakit kepalanya bisa semakin parah, padahal sebenarnya kondisi ini dapat disembuhkan dan dicegah". Dr. Gillian Leng, wakil kepala eksekutif NICE pun menimpali bahwa terlalu banyak pasien yang tidak diberi 'diagnosis yang benar dan tepat pada waktunya' oleh dokter-dokter mereka atau banyak dokter yang tidak dapat mendiagnosis jenis sakit kepala apa yang dialami pasiennya atau menawarkan pengobatan terbaik untuk kondisi itu. "Mungkin para dokter ini cenderung mengabaikan gejala-gejala yang membedakan sakit kepala akibat banyak minum obat pereda nyeri dengan sakit kepala biasa, ditambah lagi terkadang pasien terlalu khawatir dengan penyebab sakit kepalanya hingga berujung pada pemeriksaan yang sebenarnya tidak perlu seperti scan otak," terangnya seperti dilansir dari dailymail, Rabu (19/9/2012). "Sakit kepala yang terjadi pada sebagian besar orang ini tak mungkin disebabkan oleh tumor otak atau masalah serius lainnya jadi prosedur semacam itu sebenarnya tak perlu ditawarkan pada pasien sebagai jaminan," ujar Dr. Manjit Matharu, seorang konsultan dari National Hospital for Neurology di London.sumber
Jadi jangan asal minum sembarang obat sakit kepala karena selain menimbulkan efek kecanduan ternyata malah menimbulkan penyakit baru yang lainnya obat sakit kepala dengan cara alamiah.
yang lebih aman dan tanpa ada campuran kimiawi dalam penyembuhannya
1 komentar:
gan klo obat sakit kepala alami apa ya gan klo boleh tw??? tuh miyabi bikin gk tahan nie xixixi. komen back yaw
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam nyepam dosa tau!!!,mari jadikan bloger indonesia lebih baik!