KETIKA SANG MONYET MENDUDUKI TAHTA

Membaca judul diatas mugkin membawa angan-angan kita kedalam kisah pewayangan dimana didalamnya penuh dengan tokoh-wayang yang merupakan gambaran dari sifat dan perwatakan manusia yang ada di dunia ini.


Dalam kisah pewayangan monyet bisa digambarakan dengan sikap yang serakah,arogan,keras kepala dan tidak mau mendengarkan perkataan orang lain,ini terbukti dengan sikap monyet yang bebas melakukan keinginannya tanpa mengindahkan peraturan yang telah diberikan dari sang dewata sehingga dengan kelakuannya tersebut menimbulkan kesengsaraan di muka bumi.

Bila dilihat sepintas cerita di atas akan ada kemiripan dalam kehidupan nyata ini dimana seseorang yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain,yang selalu ingin menang sendiri dan bersikap bodoh terhadap lingkungannya diberikan kepercayaan untuk memikul beban tanggung jawab yang menyangkut hajat hidup orang banyak niscaya akan mendatangkan kesengsaraan dan kehancuran dalam kehidupan umat yang dipimpinnya.

Hendaknyalah sikap seorang pemimpin selalu mengayomi dan melindungi rakyatnya serta berusaha untuk mensejahterakannya kehidupan rakyatnya meskipun dengan mengorabankan kepentingan pribadinya sendiri,karena bila dilihat dari segi agama seorang pemimpin mempunyai TANGGUNG JAWAB yang besar dari dunia sampai akherat.

Mungkin pernah mendengar suatu riwayat dimana ada kisah Kolifah Umar Bin Khotob menangis dikala beliau dipilih sebagai pemimpin pengganti nabi MUHAMMAD SAW yang telah meninggal,beliau dengan berat menerimanya dikarenakan beliau tahu akan beban yang kan diterimanya dan akan pertanggung jawabannya di hadapan ALLAH SWT,maka dalam satu riwayat pula di kisahkan bahwa....JANGANLAH SEKALI-KALI KAMU MEMBERIKAN JABATAN SEORANG PEMIMPIN KEPADA OARANG YANG MEMINTANYA....
ini diartikan jangnanlah kita sebagai umat memilih pemimpin dimana diamana orang itu meminta jabatan kepemimpinan karena pasti di kemudian hari nantinya ia akan memiliki sifat yang tidak amanah dan pastinya membawa sifat khianat.

Kita berharap suatu saat kita mendapatkan seorang pemimpin yang sifatnya AMANAH,yang rela berkoraban untuk kemaslahatan rakyatnya dengan mengesampingkan kepentingan pribadinya(AMIN)



WRITEN:enthik rulez[E.R]